Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Virus HPV Penyebab Kanker Serviks Bisa Menyebar Lewat Tangan

image-gnews
Ilustrasi kanker serviks. shutterstock.com
Ilustrasi kanker serviks. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 50 perempuan Indonesia setiap hari meninggal karena kanker serviks. Angka dari Globocan 2018 ini meningkat hampir dua kali lipat dibanding data 2012 yang menyebutkan 26 perempuan Indonesia meninggal setiap harinya karena kanker serviks.

Baca: Hari Kanker Sedunia, Ini 5 Faktor Penyebar Kanker Serviks

Kondisi memprihatinkan ini menempatkan kanker serviks di posisi kedua setelah kanker payudara. "Sekitar 80 persen pasien datang dalam stadium lanjut, dan 94 persen pasien stadium lanjut, meninggal dalam waktu dua tahun," kata Andrijono, Ketua Umum Himpunan Onkolgi dan Ginekologi Indonesia di acara Insiden Kanker Serviks Terus Meningkat, Take Action Now di Jakarta Pusat, Rabu 13 Februari 2019.

Untuk mencegahnya, setiap perempuan yang sudah aktif secara seksual harus melakukan pemeriksaan sedikitnya setahun sekali. "Di Indonesia, periksa pertama kali saja jarang. Cakupan sceening masih 11 persen dengan pap smear sekitar 7 persen dan IVA atau inspeksi asam asetat sekitar 4 persen," kata Andrijono. Adapun anak perempuan yang belum aktif secara seksual bisa mencegah kanker serviks melalui suntik HPV.

Kanker serviks disebabkan oleh Human Papilloma Virus atau HPV tipe onkogenik, utamanya tipe 16 dan 18. Sekitar 70 sampai 80 persen penularan virus ini melalui hubungan seksual. Sementara 20 sampai 30 persen melalui aktivitas non-seksual, misalnya dari tangan.

Menurut penelitian di Inggris, pegangan pintu saja bisa menularkan virus HPV. "HPV itu seperti infeksi biasa yang bisa menyerang siapa saja, di mana saja, dan kapan saja. Biasakan rajin cuci tangan. Tindakan itu menghambat virus berkembang, meski tidak mematikan virus HPV," kata Andrijono. Sekalipun mencuci tangan dengan antiseptik keras, dia menjelaskan, HPV resisten terhadap alkohol.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Meski begitu, kanker serviks bisa dicegah melalui vaksinasi HPV dan pengecekan rutin. Tindakan pencegahan primer kanker serviks dalam bentuk vaksinasi HPV bagi perempuan berusia 9 sampai 45 tahun.

Untuk umur 9 sampai 13 tahun, vaksinasi cukup dilakukan 2 kali dengan interval 0 sampai 6 bulan. Wanita berumur 14 tahun ke atas menjalani vaksinasi HPV sebanyak tiga kali dengan interval 0, 2, dan 6 bulan.

Baca juga: Hari Kanker Sedunia, Intip 5 Cara Pemeriksaan Dini Kanker Serviks

"Saya berharap vaksin HPV ini segera menjadi program nasional. Mengingat virus HPV ini sudah mulai berkembang," kata Andrijono. Sejumlah penelitian terbaru di Amerika menunjukkan HPV tidak hanya menjadi pemicu kanker serviks, namun juga kanker paru, kanker usus, kanker payudara. "Sebuah penelitian Inggris juga menemukan kasus kanker payudara yang disebabkan HPV."

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

20 jam lalu

Ilustrasi penderita kanker. shutterstock.com
Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.


Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

3 hari lalu

Migran dari Thailand Cheng
Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker


Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

3 hari lalu

Ilustrasi Kanker. shutterstock.com
Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.


Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

6 hari lalu

Pada Senin (5/2), Istana Buckingham mengumumkan bahwa Raja Charles III didiagnosis menderita kanker. Istana juga mengatakan bahwa sang Raja telah mulai menjalani perawatan. REUTERS/Toby Melville
Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.


Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

9 hari lalu

ilustrasi kanker (pixabay.com)
Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.


Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

11 hari lalu

Mengunduh Manfaat Terapi Sel Punca
Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.


Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

11 hari lalu

Ilustrasi sel darah merah. Pixabay.com/Vector8DIY
Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?


Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

13 hari lalu

ILustrasi larangan merokok. REUTERS/Eric Gaillard
Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.


Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

16 hari lalu

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.


Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

17 hari lalu

Sariawan di lidah bisa sembuh sendiri, tapi jika terlalu lama bisa jadi ada infeksi serius hingga sinyal kanker mulut. (Canva)
Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

Kanker mulut merupakan salah satu kasus keganasan dengan angka kematian yang tinggi sehingga deteksi dini adalah kunci keberhasilan mengatasinya.